Manusia Dan Keindahan
Siapa yang tidak menyukai suatu keindahan??
Hmmm pastinya setiap orang sangat menyukai keindahan. Apa yang dimaksud dengan
keindahan itu? Menurut saya keindahan itu adalah suatu penilaian baik yang bisa
dilihat oleh manusia sehingga dapat dikatakan Indah atau bagus.
Dalam bab ini, saya akan membahas tentang
nilai estetika yang ada kaitannya dengan manusia dan keindahan.
Ada sebuah Teori umum tentang nilai. The Liang
gie menjelaskan bahwa keindahan itu adalah salah satu jenis nilai seperti nilai
moral, nilai pendidikan, nilai ekonomi, nilai estetik dan sebagainya. Disini
akan kita bahas mengenai nilai Estetika.
Dalam ilmu Filsafat, bisasnya nilai estetika
merupakan suatu yang abstrak yang berarti kebaikan. Dictionary of sociology and
related sciences memberikan suatu rumusan sebagai berikut :
"The believed capacity of any object to
satisfy a human desire. The quality of any abject which causes it to be on
interest to an individual or a group". ( kemampuan yang dipercaya ada pada
sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda
yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Jadi, estetika itu merupakan ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
1.
Studi mengenai fenomena estetis
2.
Studi mengenai fenomena persepsi
3.
Studi mengenai seni sebagai hasil
pengalaman estetis
Salah satu contoh dari nilai Estetik itu
adalah seni. Menurut Herbert Read, seni adalah penghasilan rupa bentuk yang
menimbulkan keceriaan, keseronokan dan kesenangan estetik. Kesenangan estetik
adalah kesenangan dan keceriaan kepada pihak yang menerima suatu message.
Menurut Syed Ahmad Jamal estetika berkaitan dengan suatu pengamatan terhadap
sesuatu perkara atau suasana yang menekankan aspek kesenian atau keindahan,
bukan menekankan aspek kegunaannya.
Studi Kasus
2.7 juta Turis Indonesia akan dirayu untuk
berwisata ke malaysia
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA-- Pemerintah Malaysia berambisi menggaet 2,7 juta pelancong dari
Indonesia selama 2011 atau meningkat 300 ribu-an orang dibandingkan 2010
melalui serangkaian kegiatan promosi dan diversifikasi produk.
Deputi
Direktur Badan Promosi Pariwisata Malaysia, Departemen Pariwisata Malaysia,
Norlizah Jahaya, di Jakarta, Senin, mengatakan, negeri jiran itu mengandalkan
empat program yaitu belanja, kesehatan, pendidikan serta program terbaru
"Malaysia is my second home" di bidang properti.
"Kita
merasakan besar sekali manfaat dari sektor pariwisata dalam menghasilkan devisa
atau nomor dua terbesar setelah pertambangan dengan wisatawan yang berkunjung
2010 mencapai 20-25 juta orang," ujarnya. Untuk wisatawan asal Indonesia
Norlizah menyatakan, setiap orang rata-rata membelanjakan RM 2.000 dengan lama
tinggal rata-rata enam hari.
Berbagai
upaya dilakukan pemerintah Malaysia dalam menarik wisatawan datang ke negara
itu. Di bidang kesehatan misalnya disediakan tenaga medis dari Indonesia
sebagai mitra untuk memudahkan dalam menyampaikan keluhan penyakit mereka.
Di sektor
kesehatan ini saja, menurut dia, nilai devisi yang didapat sangat besar
terutama dari penduduk yang tinggal di Sumatera untuk berobat ke Pulau Pinang
dan Malaka Malaysia. "Kalau dari Sumatera jarak kesana hanya 45 menit
penerbangan, sementara dari Sumatera ke Jakarta bisa dua jam. Selain itu, biaya
berobat, pelayanan serta jasa medis relatif lebih murah," ujarnya.
Di bidang
pendidikan, jumlah mahasiswa Indonesia yang bersekolah ke Malaysia terus
bertambah dan kini telah mencapai lebih dari 10.000 ribu orang. Berbagai bidang
pendidikan di banyak universitas di Malaysia menjadi tujuan dari sebagian warga
Indonesia untuk menimba ilmu dan yang favorit ada di Universitas Islam Antar
Bangsa, University Kebangsaan Malaysia, Univesity Teknologi Malaysia dan
lainnya.
Kini
pemerintah Malaysia terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke negara
itu. Berbagai upaya promosi telah dilakukan seperti pada 25 Februari lalu di
hotel JW Marriot melalui seminar tentang pariwisata Malaysia, kerjasama dengan
perusahaan penerbangan, iklan di media cetak serta TV.
SUMBER:
Nugroho, Widyo., Achmad, Muchji
(1993). MKDU: Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar